Saturday, April 18, 2015

Pria Kesepian

1


selamat pagiii.. 
cek tensi dulu yaaa...
Sus.. Infus nya abisss..
ini obat nya abis makan siang yaa.
Suntik Mati aja yaa :D

haha..iyaa,gue lagi di rumah sakit..

setelah sekian lama post ini Waktu dan Cinta bersarang di draff, baru kali ini berasa pas buat di posting.

ada Harta, Kesenangan, Kecantikan, Kesedihan,dan Waktu.

memang ya semua itu saling berkaitan satu sama lain, sama-sama saling membutuhkan. Harta Berkaitan dengan kesenangan dan kecantikan, dan di sela-sela kesenangan itu kesedihan pun datang dan mulai memainkan perannya. akan tetapi tetap waktu lah yang menentukan semua itu. kita tinggal menjalaninnya.

tapi gue mau nambahin satu yang juga berperan dalam hidup kita. "Perhatian"

gue baru berasa akibat salah seorang pasien yang di opname persis sebelah temen gue ini.
tadinya gue biasa aja, sama kayak kunjungan gue ke rumah sakit yang masing-masing pasien sibuk dengan saudara dan kerabat yang membesuk, 

Nah, Om ini suka nangis sendiri, ternyata Om ini sudah di opname kira-kira 5 hari,dan belum ada satu orang pun yang datang menjenguk dia.
bisa di bayangkan ketika kita di opname, dan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur seharian, hal yang paling di tunggu yaa JAM BESUK yang cuma 2 jam itu, 
dan ketika jam besuk sudah tiba, dan suasana mulai berubah, mulai ada suara-suara kunjungan kerabat di kiri kanan, tetapi tidak ada seorangpun yang datang mengunjungi kita? apa yang bakal dirasakan?

sedih? iyaa
Kecewa? Iyaa

dan secara Mental juga pasti bisa down, akhirnya yaa cuma air mata lah yang datang berkunjung membasahi pipi (Om nya).

mulai menyalahkan diri sediri,
mulai berasa gagal jadi manusia.
dan bertanya-tanya, selama ini gue hidup ngapain aja ya?
kog hampa banget? 
gue kayak hidup sendirian di dunia ini.

sampe terdengar nada putus asa, "sus, SUntik mati aja lah". 
kata suster nya" Kenapa gak minta dari kemarin aja?" 
haha..

akhir nya gue coba berkunjung ke tempat Om dan mendengarkan om curhat, ambilin dia tissue, hanya itu lah yang bisa kita lakukan. dan hanya itu pula yang dia butuhkan, ada orang yang bisa di ajak bicara.

yang paling bahaya yaa mulai menyalahkan Tuhan. 
jangan sampe deh yaaa....


Cobalah menjalani hidup itu dengan lebih peka terhadap sesama, mulai ikut komunitas-komunitas, kesepian itu akan selalu ada dan tidak akan hilang. so, Bukalah diri dan melihat keluar dengan tatapan yang baru, angkat kepala dan keep smile :)
Cepet SEmbuh yaa SAm
Cepet Sembuh Om :)



bonus video "pria kesepian"

"WAKTU" DAN "CINTA"

0




Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.
Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
“Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta.
“Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan, “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.”
Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.
Tak lama lewatlah Kecantikan.
“Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta.
“Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya.
Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.
“Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta.
“Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!”
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.
“Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu.” kata orang itu.
“Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku” tanya Cinta heran.
“Sebab,” kata orang itu, “Hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu.”
SUmber : dari sini